top of page

Digital Silk Road: Apa Dampaknya Bagi Ekonomi Digital Dunia?

Judul Artikel : Effect of Digital Silk Road and Innovation Heterogeneity on Digital Economy Growth Across 29 Countries: New Evidence from PSM-DID

Penulis : Amogh Ghimire et al.

Tahun Terbit : 2024

Jurnal : Technological Forecasting & Social Change

Diulas oleh Rattana A. Chaniago & Nabil S. Refat. 


DSR in General itu apa sih…apa pengaruhnya terhadap ekonomi digital dunia?


Flyverbom (2019) menjelaskan bahwa DSR, atau yang lebih dikenal dengan Digital Silk Road, adalah kebijakan dari Tiongkok yang bertujuan untuk menguatkan jaringan digital Asia dan Afrika, memperkuat kapabilitas kecerdasan buatan, memajukan infrastruktur digital cloud, memperkuat sistem e-commerce dunia, mendorong pengembangan teknologi pengawasan, mempromosikan realisasi proyek smart city, serta mendorong kemajuan di berbagai domain teknologi tinggi lainnya.


Menurut Khor (2021), DSR adalah salah satu bagian dari inisiatif BRI atau Belt Road Initiative. BRI adalah strategi pembangunan global yang diadopsi oleh pemerintah Tiongkok yang melibatkan pembangunan infrastruktur dan investasi di 152 negara dan organisasi internasional di Asia, Eropa, Afrika, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika. Saat ini, pembangunan DSR terkonsentrasi di bagian Asia Tenggara dan India. Menurut Flyverbom (2019), investasi tinggi dalam teknologi digital telah meningkatkan produktivitas dan performa negara-negara dengan ekonomi berkembang.


Apakah ini adalah niat baik..? Atau hanya jebakan saja?


BRI dan DSR yang terkandung di dalamnya, menawarkan win-win outcome. Hal ini mencegah tuduhan “debt trap” yang seringkali diasosiasikan dengan Tiongkok. Bukan hanya itu, beberapa negara masih memiliki pengetahuan yang terbatas tentang teknologi digital yang digunakan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Investasi DSR dapat membantu mengurangi kesenjangan dan menstimulasi pembangunan. 


“DSR meningkatkan komunikasi jaringan dan keterampilan negara penerima di bidang teknologi tinggi seperti artificial intelligence, cloud computing, mobile payment systems, e-commerce, dan smart cities.”


Beberapa penelitian sebelumnya telah mulai berkonsentrasi pada dampak BRI secara keseluruhan (Khor et al., 2021; Rahman, 2022) dan ada pula yang sudah fokus pada efek BRI pada digitalisasi (Akbar et al., 2021). 


Jadi, apa yang dibahas dalam penelitian ini??


Penelitian ini menganalisis dampak inisiatif Digital Silk Road (DSR) pada ekonomi digital di 29 negara, menggunakan metode Propensity Score Matching Difference-in-Differences (PSM-DID) untuk mengatasi bias seleksi dan memperkuat keakuratan hasil. Studi ini membandingkan 9 negara yang menerapkan DSR dengan 20 yang tidak, serta mengevaluasi pengaruh berbagai jenis inovasi (institusi, modal manusia, infrastruktur, pasar, dan bisnis). Hasilnya menyoroti bagaimana kombinasi inovasi tertentu dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi digital dan memberikan wawasan penting bagi kebijakan pengembangan digital yang lebih efektif.


Let’s get things Clear!! With some Literature Review and Hypothesis


Pembahasan pertama adalah mengenai konsep dasar dari Ekonomi Digital dan bagaimana hal ini dapat berkaitan dengan DSR. “Ekonomi digital” mengacu pada ekonomi berbasis produksi seluruhnya atau sebagian besar pada barang dan jasa digital. Ekonomi Digital mendorong ekspansi ekonomi melalui pendekatan yang kreatif dan bijaksana (Li et al., 2021). Ekonomi Digital dapat memfasilitasi integrasi peningkatan dari berbagai bidang dalam skala besar.  Dengan basis tersebut, jurnal ini mempunyai hipotesis yaitu:


Hipotesis 1:  “DSR has a positive impact on the digital economy.”


Kemudian, peneliti juga meninjau pengaruh dari inovasi terhadap Ekonomi Digital. Di masa mendatang, paradigma pertumbuhan akan beralih ke Ekonomi Digital, yang akan menyebabkan perubahan struktural yang signifikan dalam permintaan tenaga terampil di industri digital (Huaping dan Binhua, 2022). Para ahli memiliki pandangan yang berbeda mengenai apakah ada hubungan antara inovasi dan pertumbuhan ekonomi (Maradana dkk., 2017; Mtar dan Belazreg, 2021). Hal ini memunculkan hipotesis lain yang berbunyi; “Innovation has a positive impact on the digital economy.” Yang mana hipotesis ini juga disertai dengan hipotesis turunan, yang meliputi inovasi institusi, inovasi SDM, inovasi infrastruktur, inovasi kecanggihan pasar, dan inovasi kecanggihan bisnis.


Hipotesis 2:

2a) INS (Inovasi Institusi) memiliki pengaruh positif terhadap Ekonomi Digital.

2b) HCR (Human Capital & Research) memiliki pengaruh positif terhadap Ekonomi   Digital.

2c) INF (Inovasi Infrastruktur) memiliki pengaruh positif terhadap Ekonomi Digital.

2d) MAS (Inovasi Kecanggihan Pasar) memiliki pengaruh positif terhadap Ekonomi  Digital.

2e) BUS (Inovasi Kecanggihan Bisnis) memiliki pengaruh positif terhadap Ekonomi  Digital.


Selain melihat pengaruh dari inovasi pada Ekonomi Digital, peneliti juga meninjau pengaruh salah satu inovasi terhadap inovasi lain, yang pada akhirnya juga membawa dampak ke Ekonomi Digital. Adanya teori pertumbuhan endogen juga memberikan hipotesis yang baru. Teori pertumbuhan endogen adalah teori ekonomi yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi berasal dari faktor internal, seperti inovasi, pengetahuan, dan keterampilan tenaga kerja, bukan hanya dari faktor eksternal. Teori ini menekankan bahwa investasi dalam pendidikan dan penelitian (R&D) mampu menciptakan teknologi baru yang meningkatkan produktivitas dan memberi dampak positif ke sektor lain. Menurut pertumbuhan endogen, peneliti juga mengajukan hipotesis berikut: 


Hipotesis 3:

3a) Interaksi antara HCR  dan INS akan meningkatkan Ekonomi Digital.

3b) Interaksi antara HCR dan INF akan meningkatkan Ekonomi Digital.

3c) Interaksi antara HCR dan MAS akan meningkatkan Ekonomi Digital.

3d) Interaksi antara HCR dan BUS akan meningkatkan Ekonomi Digital.


Lalu, bagaimana peneliti menjawab hipotesis tersebut? 

Menggunakan PSM-DID Approach!


  1. Difference-in-Differences (DID): Metode ini membandingkan pertumbuhan Ekonomi Digital antara negara-negara yang berpartisipasi dalam DSR (kelompok perlakuan) dan negara-negara yang tidak berpartisipasi (kelompok kontrol) sebelum dan sesudah penerapan DSR. DID memperhitungkan perbedaan temporal namun mungkin masih memiliki bias seleksi. Persamaan (1) berikut menunjukkan model regresi panel dari DID: 


  1. Propensity Score Matching (PSM): PSM mengurangi bias seleksi dengan mencocokkan negara-negara dalam kelompok perlakuan dengan negara-negara dalam kelompok kontrol yang memiliki karakteristik serupa yang dapat diamati.


Hasil Analisa Data 

Gambar 1. Korelasi antar Variabel


Penelitian ini menginterpretasikan korelasi dengan nilai 0.3 sebagai korelasi lemah, 0.3-0.6 sebagai korelasi sedang, dan 0.6 keatas sebagai korelasi yang kuat. Data menunjukkan bahwa INF, BUS, dan HCR kemungkinan akan memberikan manfaat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi digital, terutama di negara-negara yang terlibat dalam DSR. 


Tabel 1. Statistik Deskriptif Variabel


Nilai rata-rata ekonomi digital untuk negara-negara yang mengikuti DSR lebih rendah daripada negara-negara yang tidak. Namun, ini dikarenakan karena negara yang mengikuti DSR memiliki ekonomi digital yang rendah. 


Tabel 2. Hasil Regresi


Hasil dari regresi ini secara jelas menunjukkan dampak positif yang substansial dan signifikan secara statistik yang dihasilkan oleh metode difference-in-difference (DID) dalam mendorong perkembangan ekonomi digital. Pada model (1), koefisien untuk "DID" adalah 1,36. Hal ini mengindikasikan bahwa, dengan asumsi bahwa parameter lainnya tidak berubah, perubahan sebesar satu unit pada "DID" akan meningkatkan 1,36 unit pada variabel Ekonomi Digital. Dampak inovasi infrastruktur (INF) terhadap ekonomi digital juga cukup tinggi, dengan koefisien 0,2, yang disebabkan oleh peran infrastruktur dalam memperlancar pergerakan barang, meningkatkan modal manusia, dan memobilisasi modal. Namun, dampak sumber daya manusia (HCR) sangat minimal terhadap ekonomi digital, dengan koefisien 0,01. Selain itu, ekonomi digital secara signifikan juga didorong oleh kecanggihan bisnis (BUS), yang ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,07. Namun, sebaliknya, inovasi institusi (INS) memberikan dampak negatif terhadap ekonomi digital, dengan nilai koefisien sebesar -0,03. Hal ini mengindikasikan bahwa DSR menghadapi hambatan karena perbedaan budaya di negara tersebut. Oleh karena itu, disarankan untuk memperdalam komunikasi kultural dan pemahaman bersama. Inovasi pasar (MAS) juga memberikan dampak negatif terhadap ekonomi digital, dengan nilai koefisien -0,05. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan regulasi pemerintah atau pembatasan terhadap inovasi dan teknologi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi digital. 


Tabel 6. Propensity Score Matching (PSM) 


Penelitian ini menemukan bahwa INS dan HCR secara individu berdampak negatif terhadap ekonomi digital, tetapi interaksi antara keduanya (INSHCR) justru memberikan dampak positif. Analisis dilakukan menggunakan berbagai metode pencocokan, seperti radius matching, kernel matching, dan neighbor matching, yang menunjukkan hasil positif pada estimasi Average Treatment Effect on Treated (ATT). Neighbor matching menunjukkan dukungan lebih tinggi dibandingkan metode lain, terutama pada dataset kontrol yang besar dan distribusi yang tidak simetris. Hasil analisis tanpa pencocokan menunjukkan perbedaan risiko signifikan sebesar 1,47, sedangkan hasil ATT menunjukkan dampak positif dengan perbedaan risiko antara 0,69 hingga 0,80 yang signifikan pada tingkat 0,05. Analisis ini mengindikasikan bahwa metode pencocokan dapat meningkatkan akurasi estimasi dampak terhadap ekonomi digital. Selain itu, balance test menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada kovariat setelah pencocokan, mengonfirmasi keseimbangan data antara kelompok perlakuan dan kontrol.


Lalu, apa kesimpulan dari penelitian ini?


DSR memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi digital di negara-negara yang terlibat. Partisipasi DSR mempercepat perkembangan ekonomi digital di negara-negara yang terlibat dengan DSR dibandingkan dengan negara yang tidak. Jenis-jenis inovasi tertentu berkontribusi positif terhadap ekonomi digital. Sebagai variabel kontrol, inovasi sumber daya manusia dan riset memperlihatkan korelasi yang positif terhadap ekonomi digital. Inovasi institusi memberikan hasil yang bervariasi, kemungkinan karena perbedaan kebijakan dan struktur kelembagaan di masing-masing, dan tidak memberikan korelasi yang signifikan dalam pengikatan ekonomi digital. Interaksi antar inovasi juga memperkuat dampak pada ekonomi digital, khususnya ketika inovasi sumber daya manusia & penelitian dipadukan dengan infrastruktur, institusi, dan sofistikasi bisnis.


Diskusi Dari Sudut Pandang Penulis


Dunia sedang berada di era digital dimana teknologi informasi adalah suatu aspek yang sangat penting dalam kemajuan suatu negara. Akses internet menjadi salah satu hal yang menjadi determinan kemajuan suatu negara. Terutama dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, dunia akan lebih terikat ke teknologi. Sebagai negara berkembang, perkembangan akses internet serta infrastruktur digital sangat penting bagi Indonesia, dan salah satu kebijakan dan program global yang mempercepat perkembangan digital Indonesia adalah Digital Silk Road atau DSR.


Berdasarkan penelitian di jurnal yang dibahas, secara statistik, dapat dibuktikan bahwa DSR memiliki efek positif terhadap ekonomi digital suatu negara. Namun, banyak efek samping yang masih harus diperhatikan dalam implementasi DSR. Dengan tingginya ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, risiko geopolitik dapat menjadi salah satu ancaman bagi Indonesia yang berpartisipasi di kebijakan DSR. Ketahanan informasi atau cyber security juga menjadi salah satu faktor yang sangat penting, mengingat banyak sekali informasi serta data yang sudah berbentuk digital. Kebijakan DSR berpotensi menguatkan kendali Tiongkok atas informasi digital Indonesia. Karena itu, kebijakan DSR memiliki dua sisi; Walaupun DSR memiliki efek positif terhadap ekonomi digital, DSR juga membawa berbagai resiko terhadap keamanan digital suatu negara.



37 views0 comments

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page